Di Cabang Purworejo, Konstitusi HMI kelihatan sangat tebal dan keramat. Saya juga jarang melihat kader yang sedang sibuk membacanya ataupun sibuk membicarakannya. Mungkin karena kelihatan tebal dan kalau bacapun tidak akan selesai, jadi banyak yang malas membacanya. Konstitusi memang kelihatan tebal, karena terdiri dari Konstitusi dasar (AD), Konstitusi Penjelas (ART), dan Konstitusi Operasional (Pedoman keanggotaan, Pedoman Kesekretariatan, Pedoman Keuangan, Pedoman Struktur Organisasi, Pedoman perkaderan.
Sejak dilantik menjadi anggota HMI, kita wajib mematuhi konstitusi dan kita telah berikrar untuk itu. Untuk mematuhi konstitusi dalam arti menjalankan apa yang ada di konstitusi kita harus memahami konstitusi tersebut terlebih dahulu, namun stigma yang melekat bahwa konstitusi itu tebal dan susah dipahami, membuat kader malas untuk memahami konstitusi. Konstitusi akan dibuka pada moment-moment tertentu seperti ketika mau seleksi LK 2 atau SC, dan menjelang Kongres.
Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kader dalam memahami konstitusi:
1. Mewajibkan kader HMI untuk "PUNYA" konstitusi HMI,atau paling tidak Pengurus Cabang menggandakan sebanyak-banyaknya.
2.Mengadakan kajian konstitusi secara rutin dengan Pembicara yang benar-benar memahami dan dapat membangkitkan kader dalam memahaminya.
3.Membuat Out line, Ringkasan, dan Sistematika konstitusi untuk memudahkan kader dalam memahami.
4.Membuat Buku Konstitusi yang menarik, kalau bisa gratis.
Pasca Kongres di Pekanbaru kemarin, tentunya ada revisi tentang Konstitusi HMI. Kita mengharapkan PB HMI untuk segera mempublikasikanya ke seluruh cabang se-Indonesia. Semoga seluruh kader HMI mau membacanya.
Konstitusi Bukan Benda Keramat
Written by HMI CABANG PURWOREJO on Kamis, 04 Agustus 2011 at 17.44
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 Responses to "Konstitusi Bukan Benda Keramat"
Posting Komentar