Sejarah HmI Purworejo

Written by HMI CABANG PURWOREJO on at 04.35

Tahun 1999 mahasiswa yang berada di organisasi intra kampus yang tergabung dalam senat mahasiswa mendapatkan undangan dari HMI Komisariat Ahmad dahlan Magelang untuk mengikuti Latihan Kader I (LK I).
Latihan Kader diselenggarakan di Panti Asuhan Muhammadiyah Trasan, magelang pada tanggal 31 Juni-4 Juli 1999. Surat dilayangkan oleh ketua Panitia Latihan Kader I Saroni dan sekretarisnya Fitrianingsih kepada Ketua Umum Badan Mahasisawa Perguruan Tinggi (BMPT) UMP. Mujib selaku ketua Senat dan sekaligus juga ketua IMM, bersama Sri Mulatsih, dan beberapa mahasiswa lainnya (penulis dan narasumber sedikit lupa naman-nama lain) mengikuti acara tersebut. Sepulang dari Batra tersebut, muncul keinginan untuk mendirikan HMI di Purworejo. Akhirnya dibentuklah HMI Komisariat Jauh dari HMI cabang Magelang di Purworejo. Setelah HMI komisariat Purworejo terbentuk, mereka sering bersilaturrahim (melakukan kontak) ke Magelang. Bahkan suatu ketika, mereka mendapati Cabang Magelang mendapatkan tempat untuk menggelar Stand di acara Dies Natalisnya Universitas Tidar Megelang.
Di Purworejo, keinginan untuk mendirikan HMI ternyata mendapat tantangan dan perjalanan yang menrik. Tantangan pertama adalah himbauan dari pihak kampus untuk tidak mendirikan HMI di Purworejo dan cukup ada IMM saja. Karena dianggap antara IMM dan HMI memiliki cara pandang yang mirip. Tantangan ini membuat para pengurus senat memutar otak untuk membuat strategi agar HMI bisa eksis hingga ditetapkan sebagai Cabang Penuh. Akhirnya, dalam kapasitasnya yang menguasai 3 posisi sekligus (Ketua IMM, Senat dan Tim Kerja HMI), Mujiburrahman dan kawan-kawan yang sudah mengikuti Batra di Magelang, membagi kegiatan-kegiatannya menjadi dua. Kegiatan yang berkaitan dengan kajian keislaman dikelola melalui wadah IMM, sedangkan acara-acara bedah buku melalui wadah Senat. Hal ini lebih dikarenakan kebijakan Pmebantu Rektor III UMP (Bapak Saryono), yang berstatement bahwa Senat Kampus adalah IMM, sehingga statemen ini membingungkan posisi IMM antara organisasi ekstra kampus dan intra kampus. Idealnya, IMM adalah organisasi ekstra kampus, sedangkan Senat adalah organisai Kampus.
Sebagian besar kegiatan HMI Cabang Purworejo pada masa awal berdirinya dilaksanakan di Kampus UMP. Kemudahan akses ini dikarenakan Pengurus HMI selain menjadi pengurus Senat juga pengurus IMM. Mujiburrahman dipilih kader-kader HMI Persiapan cabang Purworejo untuk menjadi Kutua Team Kerja. Ia juga menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa dan Ketua IMM Cabang Purworejo. Agenda pertama yang kemudian dolakukan untuk mensosialisasikan HMI adalah melalui pemutaran film Kilas Balik Tragedi Ambon di Auditorium UMP tanggal 9/12 Oktober 2000 dteruskan 9 dan 16 November diadakan Pertemuan Mingguan di UMP. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai langkah awal berdirinya HMI Komisariat Purworejo dan menginduk di Cabang Magelang.
Belum lagi HMI tingkat cabang didirikan di Purworejo, tim kerja (persiapan HMI) yang sudah bergabung di Komisariat HMI Purworejo ini sekali lagi mendapatkan undangan dari HMI Cabang Wonosobo. Tanpa disadari, kali ini undangan berasal dari HMI yang berbeda dengan HMI Magelang, Bila, Mujiburrahman (Mantan Ketua Umum Cabang Purworejo periode 2001-2002) bersama pengurus senat mahasiswa UMP mengikuti Latihan Kader I (LK I) di HMI Cabang Magelang yang identik dengan HMI DIPO (sebutan untuk HMI paska perpecahan 1986 yang beralamat di jalan Diponegoro), maka pada acara yang diselenggarakan oleh HMI Cabang Wonosobo adalah HMI MPO (istilah yang disematkan kepada HMI yang eksis dengan asas Islamnya).
Beberapa Mahasiswa UMP yang mengikuti forum LK I di Wonosobo diantaranya Woro Yuli A, Nur Afni, Maryadi, Mauludin, Sri Mulatsih, Ayatullah RKH., Wahidin. Sekembalinya para mahasiswa ini, terjadilah diskusi kecil soal perbedaan HMI antara HMI DIPO dan MPO. Diskusi ini menyadarkan tim kerja yang masaih menjadi komisariat HMI Cabang Magelang sadar bahwa HMI ada dua versi, yaitu HMI DIPO dan HMI MPO.
Perdebatan ini tidak berlarut-larut lama, bahkan ada keinginan untuk membuat HMI baru yang beda dari HMI DIPO dan HMI MPO. Namun, hal ini mendapat resistensi yang kuat terutama dari anggota yang mengikuti Batra di HMI Cabang Wonosobo. Nampaknya, dominasi karakter anggota HMI periode ini lebih condong ke HMI MPO. Hatta mereka (tim Kerja persiapan HMI) mengajukan usulan pengadaan Basic Training di Purworejo, guna mempersiapkan berdirinya HMI Cabang Purworejo. Batra ini dimaksudkan untuk menambah jumlah anggota HMI di Purworejo. Koordinator Team Kerja, Mujiburrahman, melayangkan surat kepada kedua HMI ini (DIPO dan MPO). Dari surat atau permintaan tersebut, mendapat respon yang berbeda dari kedua cabang, Cabang Magelang menyatakan belum siap untuk mengelola Batra dalam waktu yang singkat, sedangkan Cabang Wonosobo, dengan tegas mengaku siap kapanpun untuk mengelola Batra di Purworejo.
Akhirnya Latihan Kader I ke-I di HMI Persiapan Purworejo diselenggarakan di yayasan Nur Aminah Kutoarjo tanggal 7-10 Desember 2000, dengan tema: Netralisasi Persepsi terhadap Pluralitas Paradigma Pergerakan Islam. Ketua panitia Batra ke I adalah Maryadi, bersama Sekretarisnya Dani Istiharto. Peserta terdiri dari Darul Hikmah, Hendty Indrawaty, Yuni Nur, Nur Sholihah, erna Yuli, Lusianan A., M. Nashihuddin, Gholib, Sucilia, Sarwono, Dani Istiharto, M. Rofiq, Muhtarom. Inilah pertama kalinya panitia batra sekaligus menjadi peserta Batra. Intensitas pertemuan dan pengarahan dari HMI MPO melalui kader HMI Bulaksumur (UGM), dan perdebatan sengit di lingkup kader Purworejo, akhirnya menjadikan HMI Purworejo memilih MPO

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Blogger news


Make Widget

About the author

This is the area where you will put in information about who you are, your experience blogging, and what your blog is about. You aren't limited, however, to just putting a biography. You can put whatever you please.