KADER HMI; AGENT DALAM MELAKSANAKAN MISI UNTUK MEWUJUDKAN INSAN CITA DAN MASYARAKAT CITA.

Written by HMI CABANG PURWOREJO on Jumat, 13 Februari 2009 at 04.44


HMI sejak berdirinya pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta yang mempunyai tujuan mempertegak dan mengembangkan agama islam dan mempertinggi derajat rakyat dan Negara republic indonesia. seperti lazimnya organisasi yang lain, HMI mempunyai tujuan yang merupakan cita-cita besar yang hendak dicapai, sejak berdirinya HMI hingga sekarang tujuan hmi yang telah berganti samapi enam kali mempunyai cita-cita yang luhur terhadap islam. Ini bisa dilihat bahwa tujuan HMI sekarang adalah “Terbinanya Mahaiswa Islam memjadi insane ulil albab yang turut bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi Allah SWT”.
HMI yang berfungsi sebagai organisasi perkaderan yang bertujuan membina para anggotanya menjadi kader menjadikan focus dan obyek tujuannya adalah individu-individu mahasiswa untuk mempunyai kualifikasi tertentu yang disebut insane ulil albab, insane yang dicita-citakan HMI.
Selain berfungsi sebagai organisasi perkaderan HMI juga berfungsi sebagai organisasi perjuangan . kader-kader HMI yang telah mempunyai kualifikasi sebagai insane ulil albab mereka juga bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhoi Allah.
Dan untuk mewujudkan tujuan HMI tersebut diperlukan usaha yaitu Dakwah amar ma’ruf nahi munkar, pembentukan individu- individu ulil albab, dan pembentukan masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa HMI adalah organisasi dakwah.
Berbicara tentang HMI memang ada dua hal yang harus kita perhatikan yaitu kata himpunan sendiri berarti merupakan sebuah wadah suatu kelompok umat yang sedang berdakwah. Seperti dikatakan dalam Al Qur’an Surat Ali Imran 104 dikatakan bahwa “ Dan hendaklah ada segolongan umat yang menyeru pada kebajikan,menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Sedangkan kata mahasiswa Islam, kader HMI adalah seorang muslim dan muslimat yang mempunyai kewajiban untuk berdakwah. Karena mahasiswa identik dengan kampus maka sering kali kita sebut dakwah kampus walaupun istilah ini sering diklaim oleh gerakan mahasiswa tetangga kita.
Awalnya HMI (MPO) sangat focus pada keislamanya bahkan terkenal sebagai organisasi yang fundamental, namun kini tampaknya HMI (MPO) mulai terbuka, mudah kita temui kader-kader yang berbeda-beda ekspresi keagamaanya. Ada kader yang cenderung fundamen, moderat, dan liberalpun banyak. Memang pada dasarnya HMI tidak mengatur keseragaman pemahaman Agama.
Ekspresi keagamaan masing-masing cabangpun berbeda-beda ini bisa kita lihat ada cabang yang akhwatnya memakai jilbab yang besar-besar ada juga yang cabang yang akhwatnya memakai celana jins ketat. Memang kalau kita menilai bahwa keislaman di HMI itu menurun, itu dalam kacamata siapa? Dan keislaman yang bagaimana?
Banyak kader yang kini nampaknya mulai jenuh terhadap perkaderan HMI. Perkaderan yang hanya identik dengan acara LK 1, LK 2, LK 3 dan kajian rutin tiap minggunya. Tanpa ada Inovasi kegiatan-kegiatan yang lebih modern dan elegan. Kegiatan-kegiatan seperti ceramah dan ceramah nampaknya sekarang kurang diminati oleh baik kader maupun calon kader tentunya. Hal ini dikarenakan kultur yang semakin berubah juga.
Mahasiswa kinipun banyak yang tidak tertarik dengan acara-acara kajian keislaman dan diskusi karena acara tersebut tidak berhubungan dengan materi kuliah dan tidak mempengaruhi nilai mereka. Mahasiswa kini cenderung pragmatis. Kegiatan mahasiswapun banyak yang hanya diisi dengan acara-acara hedonistic seperti hur-hura, pacaran, shoping, nongkrong dan lain-lain yang tentunya jauh dari tradisi ideal mereka sebagai mahasiswa. Kasus narkoba dan aborsi paling banyak dilakukan oleh mahasiswa karena selain mahasiswa jauh dari control orang tua juga karena pergaulan yang semakin bebas. Pernah seorang teman saya berkata bahwa kost-kostan mahasiswa itu sarang maksiat., mahasiswa yang punya kelakuan baik adalah mahasiswa yang masih mau ikut berorganisasi.
Organisasi mahasiswapun kini sepi dari aktifitas dan kreatifitas para mahasiswa. Kalaupun rame itupun paling acara teater dan pentas band.
Kampuspun sekarang kian berubah, biaya kuliah yang mahal memaksa mahasiswa untuk berusaha agar cepat lulus dan tidak mau ikut organisasi karena kuliahnya akan lama, disamping juga jadwal kuliah yang padat. Kebijakan kampuspun banyak yang kini melarang organisasi ekstra masuk kampus.
HMI sebagai organisasi bagian dari umat islam dan merupakan organisasi perkaderan sekaligus organisasi perjuangan tentunya tidak akan diam melihat realitas disekitar kita yang sedemikian parahnya. Justru inilah lahan dakwah bagi HMI, tidak disebut dakwah jika tidak ada tantangan. Lalu kiat-kiat apa sajakah yang kiranya dapat membantu kader-kader HMI dalam berdakwah?
1. Mempersegar kegiatan-kegiatan yang ada di HMI.
Hal ini saya rasa yang perlu kita perhatikan agar kegiatan-kegiatan di HMI tidak membosankan, kita perlu adanya inovasi, kreatifitas, dan unik akan tetapi tidak meninggalkan subtansi dan nilai-nilai ajaran islam. Acara-acara yang kiranya sekarang popular seperti Out Bound, tadabur alam, Bedah film, dan lain-lain.
2. Berani, ulet, kerja keras, tawakal, dan istiqomah (BUKTI)
Kader-kader HMI harus berani berdakwah dimanapun dan kapanpun dengan menanggung segala resiko yang ada. Berani mengatakan yang haq itu haq dan yang batil adalah batil, disamping itu kita harus ulet tidak gampang menyerah keika mendapat cobaan. Ketika mendapat cobaan hendaknya kita memohon bantuan, bimbingan , dan pertolongan Allah. Dan yang tak kalah penting adalah kita harus komitmen terhadap perjuangan dakwah kita. Janganlah kita sombong terhadap apa yang telah kita perbuat, akan tetapi janganlah diam ketika kemungkaran terjadi.
3. Kader HMI adalah calon pemimpin umat.
Ketika kita melihat pluralitas di HMI, saya rasa ini merupakan kelebihan bagi HMI. Kader-kader HMI yang sudah terbiasa dengan kondisi pluralitas akan tidak kaget ketika besok menjadi pemimpin di masyarakat yang plural. Mereka sudah terbiasa bagaimana memanaj kader-kader yang berbeda-beda tingkahnya.
4. Melek Media bagi kader HMI
Kader-kader HMI tidak boleh ketinggalan zaman, kita harus dapat menguasai dan memanfaatkan media sebagus mungkin. Media sebagai alat dakwah sangat penting gunanya dalam meningkatkan kualitas dakwah kita.
Mengingat banyaknya peran strategis yang dimiliki oleh HMI dalam berdakwah, program dakwah HMI mestinya dirancang secara sistematis dan terstruktur mulai dari Komisariat sampai Pengurus Besar. Dakwah bukan hanya saja milik LDMI (Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam) akan tetapi merupakan tanggung jawab semua umat islam untuk menegakkan nilai-nilai islam dimuka bumi ini.

Di tulis oleh : Much Deiniatur (Kader HMI Purworejo)


0 Responses to "KADER HMI; AGENT DALAM MELAKSANAKAN MISI UNTUK MEWUJUDKAN INSAN CITA DAN MASYARAKAT CITA."

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Blogger news


Make Widget

About the author

This is the area where you will put in information about who you are, your experience blogging, and what your blog is about. You aren't limited, however, to just putting a biography. You can put whatever you please.