Asas perkaderan adalah prinsip-prinsip yang menjiwai semangat pelaksanaan perkaderan. Beberapa asas yang harus dikembangkan dalam proses perkaderan: a. Asas ketaqwaan, artinya perkaderan itu harus meningkatkan ketaqwaan pribadi kader. b. Asas kepejuangan, artinya bahwa perkaderan itu harus merupakan manifestasi dari perjuangan untuk menuju keadaan yang lebih baik. c. Asas keumatan, artinya bahwa perkaderan itu harus dapat memberi manfaat langsung ataupun tidak langsung terhadap peningkatan kehidupan umat. d. Asas kesinambungan, artinya perkaderan itu harus memproses secara terus menerus tidak terbatas pada dimensi ruang dan waktu, sekaligus mampu menopang kesinam-bungan perjuangan organisasi khususnya dan perjuangan Islam pada umumnya. e. Asas kemandirian, artinya bahwa perkaderan itu menciptakan kondisi yang dinamis untuk melahirkan kader-kader yang mandiri dalam bersikap, berfikir dan memutuskan sesuatu per-soalan pribadi maupun kelembagaan. f. Asas persaudaraan, artinya bahwa perkaderan itu mampu menciptakan dan memperkuat ikatan persaudaraan (ukhuwah) di kalangan kader HMI itu sendiri dan dengan sesamanya. g. Asas keteladanan, artinya bahwa perkaderan itu harus memperhatikan aspek–aspek keteladanan sebagai faktor penting dalam proses perkaderan pada umumnya dan pelaksanaan asas–asas perkaderan lain khususnya. dikutip dari Pedoman Perkaderan
HMI Purworejo akan mengunjungi HMI Jogja
Dalam rangka melaksanakan follow up LK 1 dan study banding, HMI Cabang Purworejo akan mengunjungi Sekretariat HMI Yogyakarta besok Ahad, 13 November 2011. Acara ini akan diikuti oleh seluruh Pengurus HMI Cabang Purworejo dan kader pasca LK 1 yang dilaksanakan akhir oktober lalu. Peserta yang kurang lebih berjumlah 40 kader akan menggunakan bis carteran dan berangkat secara bersama-sama dari depan Kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP). Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan yaitu Ramah tamah, Kajian bersama disekretariat HMI Jogja,serta bertadabur alam di Pantai Parangtritis. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan silaturrahmi antar cabang, berbagi ilmu tentang KeHMIan, dan dapat menjalin kebersamaan antar kader HMI Purworejo. Sebagai study banding, pengurus cabang nantinya akan saling tukar pengalaman tentang masalah-masalah di intern masing-masing dan pengurus cabang HMI Purworejo dapat menimba ilmu dari pengurus HMI Jogja karena jogja dapat dikatakan sebagai barometer HMI. Peserta juga sangat berharap dapat berziarah ke Makam Pendiri HMI yaitu Lafran Pane di Karangkajen. Meskipun Lafran Pane belum diangkat menjadi Pahlawan Nasional, akan tetapi di hari pahlawan nanti peserta akan berziarah kesana karena beliau adalah Pahlawan bagi kader HMI.
Dari 26 peserta, 22 lulus dan 4 tak lulus
Hasil itulah yang didapatkan dalam acara Latihan Kader (LK1) HMI Cabang Purworejo yang digelar di Kertosono, 27-30 Oktober 2011. LK 1 ini di pandu oleh empat orang pemandu yang berasal dari tiga cabang yaitu Much Deiniatur dari Purworejo, M Firdaus dan Novita dari Wonosobo, dan Abdullah Amir Yogyakarta. Acara yang digelar empat hari ini berjalan cukup lancar, banyak panitia yang datang untuk menyukseskan acara ini. Kerjasama yang baik diperlihatkan oleh panitia dalam menyukseskan acara ini. Selain itu meskipun pemandu berasal dari cabang lain, proses belajar pembelajaran pun berjalan dengan baik dan interaktif. Pembelajaran Aktive Learning betul-betul dilaksanakan untuk menjamin hasil output yang baik. Selain Materi yang bersifat teoritik, ada juga materi yang bersifat praktik seperti Jurnalistik,manajemen diskusi, dan managemen aksi. Peserta dapat belajar menulis,mengelola diskusi dan melakukan simulasi aksi. Yang paling ramai adalah ketika melakukan simulasi aksi, peserta benar-benar seperti dalam keadaaan aksi sungguhan. Peserta bentrok dengan polisi yang merupakan panitia LK1, lempar-lemparan airpun terjadi dalam simulasi aksi tersebut. Acara selesai pada minggu sore dan dilakukan acara penutupan pada hari senin pagi.Pengurus Cabang tengah mempersiapakan follow up untuk ex-peserta LK1.