Pemilihan umum 2009 sebentar lagi, belakangan ini kita dibuat gerah oleh perkembangan politik yang ada. Situasi kian memanas, persaingan untuk berebut suara sebanyak banyaknya semakin membuat semua kekuatan politik sudah memasang kuda-kuda dan jarring-jaring politiknya agar menang dengan segala cara termasuk melalui ke wilayah dakwah.
Dalam konteks demokrasi, ini tentu saja positif, akan tetapi jika dikaitkan engan aspek dakwah,muncul pertanyaan, apakah bisa dakwah dalam kondisi yang seperti ini menjadi penyejuk, pengarah, dan penjaga moral dalam mengontrol maupun memperbaiki prilaku politik yang beretika dan beradab? Karena terkadang politik dengan mudah berjalan di luar rel-rel moral dan etika. Oleh karenanya hal ini sesuatu hal yang harus kita perhatikan.
Ketika politisi sudah memasuki area dakwah, orientasi dakwah pun mulai berubah. Dakwah kemudian terkooptasi oleh kepentingan-kepentingan partai dan individu bagaimana cara mempengaruhi orang lain untuk memilihnya. Akhirnya umat islamlah yang hanya dijadikan objek untuk meraih kekuasaan.
Memang politik bukanlah sesuatu yang haram, namun kenyataannya aktor-aktor politik cenderung menggunakan prilaku politik yang bisa mengarah pada perilaku negative. Karena poltik lebih mengarah pada tujuan atau hasil bukan melihat proses yang dijalankan. Sehingga demi tujuan meraih dukungan, kemenangan, popularitas, maka batas-batas moral ataupun etika dengan mudah dilanggar asal tujuan politik bisa tercapai.
Bahkan demi tujuan tersebut, tidak jarang ayat-ayat Tuhan pun dijadikan sebagai alat untuk mempengaruhi umat islam supaya mengikuti aliran politik tertentu. Para ulama yang seharusnya berperan sebagai penjaga moral, secara diam-diam juga tidak jarang ada yang terseret dengan kepentingan politik.
Ketika pemilu umat islam pun menjadi sedikit sensitive, saat itu banyak umat muslim yang terpetak-petak dalam bingkai partai politik, sehingga terkadang perbedaan itu dapat menyebabkan konflik sesama umat muslim.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kaum muslim dalam menghadapi Pemilu 2009 baik legislative maupun presiden:
1. Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah sesama umat muslim.
Jangan sampai pemilu itu mengakibatkan permusuhan sesama muslim. Karena sesama muslim kita adalah bersaudara.
Ar Ra'd 21
21. dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan[771], dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.
2. Bersikap tenang dan tetap istiqomah di jalan dakwah.
Ar Ra'd 28
Ketenteraman hati orang-orang yang beriman serta pembalasan bagi mereka
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram
3. Kepada para politisi hendaknya bersikap Jujur dan Adil
Al Ahzab 8
8. agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka[1203] dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih.
Ditulis oleh : Much Deiniatur
Penguatan Ukhuwah Isamiyah ditengah Politisasi Islam
Written by HMI CABANG PURWOREJO on Selasa, 23 Juni 2009 at 21.22
Langganan:
Postingan (RSS)